Rabu sore, 24 April 2019, Panitia APP Keuskupan melakukan monitoring proyek rehab rumah Pak Kasman di Kaliori, Paroki Banyumas. Rumah Pak Kasman yang tidak jauh dari Kompleks Makam Bu Kasur itu tampak gelap karena mati lampu dan hujan yang mengguyur. Panitia APP Keuskupan yang diwakili Pak GH. Sumartono dan Romo Stef berkunjung ke rumah Pak Kasman ditemani Bu Yustin dan Pak Alex dari Paroki Banyumas. “Waktu itu, saya mensosialisasikan kalau ada bantuan dana APP Keuskupan untuk perbaikan rumah dan pengadaan MCK bagi warga tidak mampu. Pak Kasman langsung menanggapi, lah rumah saya itu juga butuh bantuan.” Demikian Pak Alex sebagai pengurus lingkungan mencoba menceritakan bagaimana awal bantuan itu diupayakan untuk Pak Kasman.

      Pak Kasman yang sehari-harinya bekerja sebagai penggarap ladang mrica milik OMI di Kaliori menemui kami di rumahnya yang sederhana bersama dengan istrinya. Suami yang kebetulan berbeda keyakinan ini dikarunia 2 orang anak: 1 sudah kerja di Ungaran dan 1 lagi kerja di Rocket Chicken. Pak Kasman menempati rumah itu bersama dengan istri, 1 anaknya, dan 1 orangtua istrinya.

      Sambil menunggu lampu dan hujan reda, kami ngobrol di ruang tamu disuguh teh panas dan ubi jalar rebus. “Bu, duduk sini, sebentar saya ambilkan kursi,” teriak Bu Kasman pada Bu Yustin karena kursi yang tersedia di ruang tamu itu tidak cukup untuk tamu yang datang sore itu. “Kami ambil airnya dari Goa Maria, disalur ke sini. Tapi ya, untuk mandi dan cuci saja. Kalau untuk minum, kami pakai air minum galon.” Pak Kasman, lelaki berusia 50 an itu, menjelaskan bagaimana keluarga itu menggunakan air selama ini untuk hidup sehari-hari. Persis, saat itu, kami mulai melihat-lihat ruang belakang. Separo dinding rumah itu dari kayu. Bagian dapur direhap: atap diganti dengan seng dan bambu yang baru, lantai dipelur/cor, dan toilet direhap. “Tadinya, kalau ada tamu, saya malu, karena toilet hanya ditutup dengan korden. Dinding dapur ini juga bukan dari kalsibot seperti ini tetapi dari kayu dan bambu yang sudah rusak,” kata Bu Kasman. “Juga tidak sehat, Romo, karena toilet itu dekat sekali dengan dapur dan tempat makan,” kata Pak Alex menambahkan. “Loh, ini kok masangnya pintu toilet terbalik?” “Iya itu, maunya saya,” kata Bu Kasman sambil tersipu. Kami semua tertawa karena melihat posisi pintu yang seharusnya lubang anginnya di bagian bawah, tetapi ini masangnya di atas.

     “Romo dan Bapak-Ibu, saya mengucapkan terimakasih sekali atas bantuan dan kunjungannya ini,” kata Bu Kasman terbata-bata. Acara kunjungan yang sangat kental nuansa kekeluargaan itu berakhir dengan doa pukul 18.00 dan mohon berkat untuk keluarga Pak Kasman. “Ya Allah, semoga berkat kebangkitan Putra-Mu yang kami rayakan dalam Paskah, keluarga Pak Kasman ini ikut mengalami kebangkitan, ikut mengalami terang. Semoga bantuan dana APP yang tidak seberapa ini, membuat hidup keluarga ini makin sejahtera lahir dan batin.” Di tengah-tengah doa, lampu menyala. Setelah doa, kami menyempatkan diri untuk berfoto bersama dan membuat video singkat di area rumah yang direhap, meski tetap tampak gelap karena penerangan yang terbatas dan sore beranjak malam.

Domine Ad Quem Ibimus

Rm. Stefanus Heriyanto, Pr