Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Aku ini, jangan takut!”

     Kisah perahu para murid di laut yang dihantam badai, bukan sekedar kisah tapi sebuah simbol tentang komunitas kristiani yang dikelilingi oleh persoalan. Persoalan itu bisa dari dalam mereka sendiri tapi juga dari luar.

     Sesudah kebangkitan Kristus, jemaat berkembang sampai melintasi budaya lain di luar Yahudi. Jumlah yg makin bertambah membutuhkan pendampingan yg tidak sederhana. Ditambah lagi masuknya iman krustiani di tempat baru jg bisa menimbulkan gesekan karena menuntut perubahan. Maka munculnya persoalan-persoalan itu bisa dirasakan seperti “badai” yang menerjang Komunitas.

     Dalam “badai” itu mereka melihat Yesus yg datang menjumpai mereka. Reaksi spontan dari mereka adalah takut sehingga Yesus berkata, “Ini Aku, jangan takut!”. Perkataan Yesus “Ini Aku” bukan sekedar identifikasi mengenai diri Yesus tapi sebuah pernyataan tentang keilahianNya. Di tengah persoalan apa pun, Allah tetap hadir menyertai jemaat. Maka kata Yesus, “Jangan takut”.

     Dengan Yesus, persoalan tidak akan membinasahkan jemaat melainkan bisa makin menguatkan keyakinan akan penyertaan Allah. Dengan demikian ketakutan tidak perlu lagi menguasai diri mereka. Bersama Yesus, kita akan selalu merasakan damaiNya.

      Apakah kita pernah mengalami penyertaan Yesus di dalam perjalanan hidup kita terutama di saat kita sedang dirundung berbagai persoalan? Jika pengalaman penyertaan itu pernah kita alami, baiklah jika pengalaman itu selalu kita ingat dan kita daraskan seperti “refren” bagi kehidupan kita teristimewa di saat-saat kita sedang mengalami kesulitan. Kita diingatkan bahwa Tuhan tetap selalu mendampingi kita dan badai pasti akan berlalu.

Rm. Yohanes Suratman, Pr