Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan supaya setiap orang yang percaya kepadaNya beroleh hidup yang kekal (ay 14-15).

     Perikop ini merupakan bagian dari percakapan antara Yesus dengan Nikodemus yg datang kepada Yesus pada malam hari. Tema tentang istilah “atas” dan “bawah” menjadi pokok permenungan Injil Yohanes. Yesus harus ditinggikan (disalibkan) seperti Musa meninggikan ular di padang gurun. Dalam Kitab Bilangan dikisahkan bahwa orang-orang Yahudi marah terhadap Allah dan Musa. Oleh karena itu mereka digigit ular tedung dan mati. Lalu Allah meminta Musa membuat ular tembaga dan memasangnya di atas tiang. Siapapun yang memandang ular tembaga itu akan hidup. Demikian juga halnya dengan Yesus. Barangsiapa memandang dan percaya kepada-Nya akan hidup dan selamat.

     Perayaan paskah baru saja kita rayakan. Iman kita tumbuh berkat kebangkitan Kristus. Iman itu kita perdalam melalui kehidupan nyata sehari-hari. Sebab iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati. Pertanyaannya adalah cara hidup dan perbuatan seperti apakah yang mencerminkan iman akan penyelamatan Yesus Kristus itu?

     Lihatlah cara hidup jemaat perdana dalam Kis 2, 42-47! Jemaat yang percaya akan Yesus yang bangkit dan dipenuhi Roh Kudus, selalu rajin berkumpul untuk berdoa bersama, tekun dalam pengajaran para rasul, sehati sejiwa, memecah-mecahkan roti dari rumah ke rumah dan selalu rela berbagi. Jemaat yang beriman, kesaksian hidupnya selalu menarik. Apakah cara hidupku juga menjadi daya tarik bagi orang lain?

 

 

Rm. Yohanes Suratman, Pr