Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan (ay 12).

     Petrus dan Yohanes sesudah menyembuhkan seorang yg lumpuh, dihadapkan kepada Mahkamah Agama dan dimintai pertanggungjawaban. “Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?” Jawab Petrus penuh dengan Roh Kudus, “… ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus… dan oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat…” (ay 8-12). Penyembuhan itu terjadi dalam nama Tuhan Yesus. Dialah satu-satunya Penyelamat umat manusia. Apakah kita telah mempercayakan hidup kita kepadaNya? Atau kita justru masih percaya pada hal-hal lain yg ada di luar Yesus?

     Kadang kita bisa jatuh pada penyembahan “berhala” ketika kita menyombongkan diri dengan kesuksesan kita; menjadi serakah dengan materi hingga tidak mau berbagi. Padahal kesuksesan dan materi itu berkat dari Tuhan yg harus dibagikan kepada sesama agar berkatNya makin dinikmati oleh semakin banyak orang.

      Percaya akan Yesus sebagai satu-satunya Penyelamat juga hendaknya mendorong kita untuk memberitakan nama Yesus supaya sebanyak mungkin orang menjadi percaya dan diselamatkan sebab masih banyak orang yang belum mengenal Tuhan Yesus. Kita tidak boleh merelativir kebenaran tentang Tuhan Yesus, tapi di sisi lain kita jg tidak boleh menilai keyakinan seseorang. Setiap orang memiliki tanggungjawabnya sendiri di hadapan Tuhan. Apakah orang itu mau menanggapi atau tidak atas pemberitaan kita, hal itu kita serahkan kepada kuasa Tuhan dan kebebasan orang yg bersangkutan. Tugas kita adalah memberitakan Tuhan Yesus. Maka jangan pernah lelah memberitakan Tuhan Yesus Kristus sebagai Penyelamat kita lewat perkataan dan terutama melalui penghayatan iman yg sebaik mungkin. Tuhan Yesus memberkati kita.

Rm. Yohanes Suratman, Pr