Ia berkata kepada mereka: “Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.”

     Apa yang terjadi dalam hidup Yesus termasuk peristiwa wafat dan kebangkitanNya, telah dinubuatkan oleh Kitab Taurat Musa, para nabi dan Mazmur. Semua kitab itu telah dimiliki oleh orang-orang Yahudi termasuk juga para murid Yesus. Maka sesudah Yesus menegaskan hal itu terbukalah pikiran mereka hingga mereka pun tahu bahwa Yesus telah bangkit.

     Kitab Suci membuka pikiran manusia dan menuntunnya untuk mengalami Tuhan yang hidup. Dengan demikian tidaklah sulit sebetulnya bagi kita berjumpa dengan Tuhan itu. Jika kita mau membaca Kitab Suci dan merenungkannya, kita berjumpa dengan Tuhan. Sebab ketika Kitab Suci dibacakannya, sebetulnya Tuhan sendiri yang sedang berbicara kepada kita. Dan membaca Kitab Suci berarti juga mendengarkan Tuhan yang sedang berbicara kepada kita. Kita membiarkan Dia bersabda atau berbicara dengan kita dan kita pun belajar untuk mendengarkan dan menanggapiNya. Dengan demikian Kitab Suci menjadi sarana bagi kita untuk memangun komunikasi yang baik dengan Tuhan.

     Oleh karena itu jika kita makin setia membaca Kitab Suci pikiran dan hati kita pun makin dibukakan dan dicerahkan oleh Tuhan yang hidup dan yang menyelamatkan. Dua murid yang menuju ke Emaus yg kemarin kita renungkan, hatinya berkobar-kobar ketika Yesus menjelaskan Kitab Suci kepada mereka.

     Bukankah kita rindu supaya pikiran dan hati kita dicerahkan dan dikobarkan oleh Tuhan? Makanya mulai sekarang jangan malas lagi baca Kitab Suci!

 

Rm. Yohanes Suratman, Pr