Tetapi seorang di antara mereka yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu berkata kepada mereka, “Kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insaf bahwa lebih berguna bagimu jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa ini binasah”. Hal ini dikatakannya bukan dari dirinya sendiri tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu dan bukan untuk bangsa itu saja…”.

     Injil hari ini menampilkan persepakatan untuk membunuh Yesus. Alasan utama mereka mau membunuh Yesus adalah karena Yesus membangkitkan Lazarus dari mati. Peristiwa itu membuat musuh-musuh Yesus makin banyak. Dan seperti kita ketahui dari renungan kemarin bahwa Injil Yohanes mengartikan mukjizat atau tanda itu sebagai perwahyuan Pribadi Yesus. Kalau Ia menghidupkan Lazarus dari kematian, orang-orang menjadi tahu bahwa Yesus itu sama dengan Allah yg punya kuasa untuk menghidupkan. “Akulah kebangkitan dan hidup. Barangsiapa percaya kepadaKu ia akan hidup selama-lamanya”.

     KehadiranNya yg menghidupkan bangsa manusia itu telah dinubuatkan oleh Kayafas sebagai Imam Besar. Ia wafat untuk keselamatan seluruh bangsa dan mempersatukan umat manusia yg tercerai berai seperti kata Firman yg saya kutip di atas. Yesus yg menyelamatksn dan mempersatukan bangsa manusia inilah yang oleh komunitas kristiani awal diyakini dan diwartakannya.

    Besok Minggu kita akan merayakan Minggu Palma. Kita akan melambai-lambaikan daun palma untuk menyambut Yesus dalam perjalananNya masuk kota Yerusalem untuk merayakan Paskah. Kita tahu bahwa di Yerusalem ada komplotan orang yg sudah sepakat untuk membunuh Dia. Maka baik jika kita ikut merasakan drama perjalanan Yesus itu karena Dia menderita dan mati untuk keselamatan kita.

     Mari kita terlibat dengan peran kita masing-masing. Jangan sampai kita menjadi seperti komplotan yg saling membenci tapi menjadi murid Yesus yang belajar ikut ambil bagian dalam salib dan kebangkitanNya.

 

 

 

Rm. Yohanes Suratman, Pr