Setiap Kamis Putih, suasana di gereja terasa berbeda. Hening. Kudus. Tapi juga hangat. Kita mengenang malam ketika Yesus tidak hanya berbicara tentang cinta—Dia menunjukkannya secara nyata. Lewat tindakan yang mungkin kita anggap kecil: membasuh kaki para murid-Nya.
Kalau direnungkan, ini bukan sekadar gestur simbolis. Ini adalah pesan kuat yang masih relevan banget buat kita hari ini, termasuk di tengah kehidupan umat Keuskupan Purwokerto.
Kasih Sejati Tidak Duduk di Takhta
Kita hidup di dunia yang sibuk memburu status dan pencitraan. Tapi Yesus memilih untuk turun ke bawah, ke posisi paling rendah, membasuh kaki orang lain—bahkan termasuk Yudas yang akan mengkhianati-Nya.
Ini bukan sekadar soal air dan kaki kotor. Ini soal hati yang mau melayani tanpa syarat. Yesus tidak menghakimi siapa yang layak atau tidak. Dia hanya mengasihi dan melayani.
“Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.” (Yohanes 13:15)
Melayani Tanpa Pilih-pilih
Kadang, kita mudah melayani orang yang dekat atau yang kita sukai. Tapi Kamis Putih mengajarkan lebih dari itu: melayani juga orang yang sulit kita cintai. Termasuk orang yang menyakiti atau mengkhianati.
Buat umat muda di Keuskupan Purwokerto yang hidup dalam komunitas, sekolah, kampus, atau pekerjaan—panggilan ini sangat nyata. Apakah kita mau tetap rendah hati dan melayani, bahkan saat tidak dihargai?
Ekaristi, Sumber Kekuatan untuk Melayani
Malam Kamis Putih juga menandai institusi Ekaristi. Yesus tidak hanya memberikan roti dan anggur sebagai lambang tubuh dan darah-Nya. Ia memberikan dirinya sendiri sepenuhnya.
Ekaristi bukan sekadar ritual. Ini adalah sumber kekuatan rohani yang memberi kita energi untuk melakukan hal-hal yang sama: mengasihi, mengampuni, dan melayani dalam kehidupan sehari-hari.
Apa yang Bisa Kita Lakukan Hari Ini?
1. Latih Diri Membasuh ‘Kaki’ Orang Lain
Bisa dimulai dengan:
-
Memaafkan orang yang bikin sakit hati.
-
Mendengarkan teman yang sedang down.
-
Menolong tanpa pamrih.
2. Ikut Ambil Bagian di Gereja Lokal
Terlibat dalam kegiatan lingkungan, OMK, atau pelayanan lain di Paroki. Ini cara konkret menjalani kasih seperti Yesus.
3. Jangan Menunggu Momen Besar untuk Melayani
Kasih tidak selalu butuh panggung. Bahkan hal kecil seperti senyum, doa, hadir untuk orang lain, itu juga pelayanan yang bermakna.
Yesus membasuh kaki murid-Nya di ruang atas, tapi ajaran-Nya turun ke jalan-jalan hidup kita. Di keluarga, sekolah, kampus, tempat kerja, hingga lingkungan gereja. Kamis Putih bukan cuma perayaan. Ini adalah panggilan.
Kalau kamu merasa artikel Keuskupan Purwokerto ini menguatkanmu, kamu bisa bagikan ke teman atau keluarga yang lagi merasa sendiri dalam perjuangan hidupnya. Kadang, satu kalimat bisa jadi pengingat bahwa mereka gak sendiri.