Hari raya Kenaikan Tuhan Yesus seringkali lewat begitu saja di kalender liturgi, tapi sebenarnya momen ini menyimpan makna mendalam tentang iman, harapan, dan tujuan hidup kita sebagai orang percaya.

 

Apa Itu Hari Raya Kenaikan Tuhan Yesus?

Hari raya kenaikan Tuhan Yesus dirayakan 40 hari setelah Paskah. Dalam Kisah Para Rasul 1:9, dikisahkan bahwa Yesus naik ke surga di hadapan para murid-Nya, setelah Ia menyampaikan pesan terakhir: “Kamu akan menjadi saksi-Ku.” Bukan cuma tentang Yesus naik ke langit, tapi ini momen penting yang menandai peralihan, dari kehadiran fisik-Nya ke kehadiran rohani yang terus menyertai kita lewat Roh Kudus.

Buat saya pribadi, momen ini kayak titik balik. Seolah Tuhan bilang, “Sekarang giliran kamu meneruskan cerita ini.” Kita nggak cuma diajak mengagumi Tuhan yang naik ke surga, tapi juga diajak ikut ambil bagian dalam misi-Nya.

Kenaikan Bukan Perpisahan, Tapi Janji

Kadang orang berpikir, “Lho, kalau Yesus naik ke surga, bukannya itu berarti Dia ninggalin kita?” Justru sebaliknya. Dalam Yohanes 14:2-3, Yesus bilang Dia pergi untuk menyediakan tempat bagi kita. Kenaikan adalah janji bahwa surga itu nyata, dan tujuan akhir hidup kita bukan di dunia ini saja.

Buat saya pribadi, itu pengingat yang kuat: hidup ini bukan sekadar soal sukses duniawi. Kita punya arah yang lebih tinggi, lebih mulia.

Menjadi Saksi di Dunia yang Bising

Yesus naik ke surga setelah berkata bahwa kita adalah saksi-Nya. Tapi di zaman sekarang, jadi “saksi” itu bisa berarti banyak hal. Bukan cuma khotbah, tapi juga bagaimana kita bersikap, kerja dengan jujur, memperlakukan orang dengan kasih, bahkan bersikap baik di media sosial.

Kenaikan Tuhan Yesus mengingatkan saya bahwa hidup ini punya misi. Bukan misi besar-besaran yang bikin headline, tapi seringnya lewat hal kecil yang konsisten. Kita dipanggil buat bikin perbedaan, di rumah, kantor, sekolah, dan komunitas kita.

Hari raya Kenaikan Tuhan Yesus itu seperti undangan: untuk melihat lebih tinggi dari rutinitas, dari lelahnya hidup, dari hal-hal yang bikin kecewa. Yesus naik ke surga bukan buat menjauh, tapi buat menunjukkan ke mana arah kita. Dan selama perjalanan ini, kita nggak sendirian.

Yuk, jadikan hari raya ini bukan sekadar peringatan, tapi pengingat, bahwa kita punya misi, kita punya harapan, dan kita punya arah.

 

Kalau kamu merasa artikel Keuskupan Purwokerto ini menguatkanmu, kamu bisa bagikan ke teman atau keluarga yang lagi merasa sendiri dalam perjuangan hidupnya. Kadang, satu kalimat bisa jadi pengingat bahwa mereka gak sendiri.