Pernah dengar istilah Sakramen Penguatan tapi masih bingung artinya? Tenang, kamu nggak sendirian. Banyak umat Katolik, terutama yang belum menjalaninya, masih bertanya-tanya: ini sebenarnya sakramen apa sih, dan kapan dilakukan?
Apa Itu Sakramen Penguatan?
Sakramen Penguatan, atau Konfirmasi, adalah salah satu dari tiga sakramen inisiasi dalam Gereja Katolik, bersama Baptis dan Ekaristi. Lewat sakramen ini, seorang Katolik diteguhkan dalam imannya oleh Roh Kudus. Ibaratnya, ini seperti upgrade dari status “baru kenal” jadi “anggota aktif” dalam kehidupan iman.
Dalam Sakramen Penguatan, seseorang menerima karunia Roh Kudus secara lebih penuh. Tujuannya? Agar kita bisa hidup sebagai murid Kristus yang lebih berani, dewasa, dan siap bersaksi lewat tindakan nyata bukan cuma lewat kata-kata.
Kapan Sakramen Penguatan Dilakukan?
Biasanya, Sakramen Penguatan diberikan saat seseorang sudah cukup dewasa untuk memahami imannya. Di banyak paroki, ini dilakukan saat remaja, sekitar usia 13–17 tahun, meskipun bisa juga lebih awal atau lebih lambat tergantung kebijakan keuskupan atau kesiapan pribadi.
Ada juga orang dewasa yang baru menerima Sakramen Baptis, mereka bisa menerima Penguatan langsung setelah dibaptis, terutama dalam misa khusus seperti Malam Paskah. Jadi, waktunya fleksibel, asalkan sudah ada persiapan iman yang matang.
Bayangkan iman itu seperti api kecil. Baptis itu koreknya, Ekaristi itu kayunya, dan Penguatan? Itu angin yang bikin apinya makin menyala. Kita hidup di dunia yang penuh tantangan: godaan, tekanan sosial, bahkan kebosanan rohani. Karunia Roh Kudus yang diterima lewat Sakramen Penguatan bisa jadi bahan bakar untuk terus bertahan dan bertumbuh.