Beberapa orang di antara orang banyak yang mendengarkan perkataan-perkataan itu, berkata, “Dia ini benar-benar nabi yang akan datang”. Yang lain berkata, “Ia ini Mesias”. Tetapi yang lain lagi berkata, “Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! Karena Kitab Suci mengatakan bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal”. Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia”.

-(Yoh 7, 40-43)-

    Yesus mengalami pertentangan makin hebat. KehadiranNya menimbulkan perdebatan di antara orang banyak termasuk pada para pejabat agama Yahudi. Yang diperdebatkan salah satunya masalah asal-usul Yesus yg berasal dari Galilea. Bagi mereka, Galilea bukan asal usulnya Mesias karena tidak ada catatan apapun dari Kitab Suci.

    Perdebatan mereka akhirnya juga mau tidak mau berefek kepada masalah politik dan hal itu menjadi perhatian kekaisaran Romawi yg menguasai wilayah. Sebab rakyat menjadi terpecah belah dalam menghadapi Yesus dan pengajaranNya.

    Kita melihat bahwa pertentangan, penolakan dan kebencian publik terhadap Yesus semakin besar dan klimaks kebenciannya dapat kita saksikan pada Minggu depan dimana Ia akhirnya mati disalibkan. Dengan melihat perjalanan Yesus yang makin berat dan penuh pertentangan ini, kita diajak untuk mengikuti Dia dalam penderitaanNya. Penderitaan Yesus itu merupakan bagian yang tak terelakkan dari tugas perutusanNya untuk melaksanakan kehendak BapaNya.

    Apakah kita juga siap menderita bersamaNya jika hal itu memang harus terjadi? Manakah bentuk-bentuk pengorbanan yang dapat kita berikan untuk ikut ambil bagian dalam pengorbananNya?

    Semoga kita makin setia memanggul salib-salib kehidupan kita agar kita makin serupa dengan Yesus yang rela menderita sengsara demi keselamatan kita. Tuhan memberkati kita

Rm. Yohanes  Suratman, Pr