Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, “BapaKu bekerja sampai sekarang maka Aku pun bekerja juga”. Karena perkataan itu orang-orang Yahudi lebih berusaha untuk membunuh Yesus…. karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah BapaKu dan dengan demikian menyamakan diriNya dengan Allah.
Yesus dibunuh oleh orang-orang Yahudi karena Ia menyamakan diriNya dengan Allah. Bagi orang Yahudi, Yesus melakukan penistaan terhadap iman Yahudi yang mengakui Allah itu esa.
Yesus itu memang sungguh Allah dan sungguh manusia. Injil Yohanes menjelaskan keallahan Yesus dengan berbagai cara. Di bagian prolog, keallahan Yesus diungkapkan dengan istilah “Firman atau Sabda”. Menurut Injil Yohanes, Firman itu adalah Allah dan bersama-sama dengan. Dan Firman telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita.
Yesus itu memang Allah dan kita harus mendengarkan perkataanNya dan percaya kepada Dia yang mengutusNya. Mendengar dan menjadi percaya menjadi pokok bagi perjalanan hidup seorang beriman. Kualitas Kekristenan kita dibangun dengan mendengar dan percaya. Rasul Paulus berkata, “Jadi, iman timbul dari pendengaran dan pendengaran karena Firman Kristus” (Rm 10,17). Dengan setia mendengarkan Tuhan, iman kita pun bertumbuh dan berbuah.
Apakah budaya mendengarkan Firman dan menghidupi kebenaran Firman itu telah menjadi gaya hidup kita sehari-hari? Atau jangan-jangan kita justru lebih suka mendengarkan “gosip”, hoax atau berita-berita murahan yang malah menjauhkan hidup kita dengan Tuhan dan sesama?
Komentar Terkini