Sebab siapa yang diutus Allah, Dialah yang menyampaikan firman Allah, karena Allah mengaruniakan Roh-Nya dengan tidak terbatas.
Salah satu kekuatan utama para rasul dalam mewartakan kebangkitan Kristus adalah pengalaman mereka mendapatkan pencurahan Roh Kudus. Roh Kudus itulah yg membuat mereka berani menjadi saksi Kristus bahkan ketika hidup mereka terancam bahaya sekalipun.
Ayat Injil yg saya kutip di atas, kiranya menjadi peneguhan bagi kita mengenai peranan Roh Kudus yang menjadi kekuatan bagi para saksi atau pewarta Sabda Tuhan. Siapa yang diutus Allah, harus menyampaikan Firman Allah, karena Allah telah mengaruniakan RohNya. Dalam Injil Minggu yg lalu, dikisahkan bahwa Yesus yang bangkit menghembusi para rasulNya dengan RohNya (lih. Yoh 20, 19-31).
Roh Kudus yang sama juga telah diberikan kepada kita melalui Sakramen Baptis dan Krisma. Karena itu kita pun juga mendapatkan perutusan yang sama dengan mereka yaitu menjadi laskar Kristus yang siap diutus mewartakan Injil. Tentu situasi sosial, politik, budaya, ekonomi dan lingkungan kita berbeda dengan situasi para rasul jaman itu. Akan tetapi membagikan pengalaman iman dan anugerah Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari tak bisa ditawar-tawar lagi. Roh Kudus itu anugerah yang tak terbatas. Maka siapa pun kita, yang telah mengaku percaya dan telah menerima Roh itu, pasti akan dimampukanNya untuk hidup dalam kebenaran FirmanNya.
Saya salut dengan seorang ibu rumah tangga yg setiap hari menyiapkan makanan bagi anak-anak dan suaminya yang akan sekolah dan bekerja. Dia tak pernah mengeluh walaupun harus menjalani tugas rutin dan bahkan tidak pernah dipuji dan diucapin terima kasih. Dia selalu menjalaninya dengan setia dan gembira dan tidak pernah mutung. Kesetiaan dan kegembiraannya dalam menjalani tugas rutin itu merupakan kesaksian iman yang sungguh indah dan wujud anugerah Roh yg diterimanya.
Apakah aku juga setia dan gembira dalam menjalani tugas-tugas rutin itu?
Rm. Yohanes Suratman, Pr
Komentar Terkini